DAN BERAKSI NYATA
DALAM
MEMBANGUN NEGERI
“MAHASISWA
berpikir kritis”, itulah yang selama ini selalu digembar-gemborkan dan
ditanamkan pada diri setiap mahasiswa. Berpikir kritis menjadi paham yang
dipandang perlu bahkan wajib untuk dimiliki oleh setiap mahasiswa sebagai kaum
yang ‘dianggap’ intelek, dimana masyarakat menaruh ekspektasi yang besar kepada
para mahasiswa untuk melakukan perubahan yang lebih baik bagi negeri kita tercinta,
Indonesia. Berpikir kritis menuntut pemahaman sebab akibat dan berkaitan erat
dengan logika serta analisis risiko. Apabila ada mahasiswa yang berpikir
berpacaran itu lebih penting daripada berkuliah, dia belum dapat dikatakan
berpikir kritis. Berpikir kritis yang dibarengi dengan pemahaman yang analitis
akan membentuk mahasiswa yang inovatif, kreatif, serta memunculkan ide-ide baru
dalam setiap pemecahan masalah, baik bagi diri mahasiswa sendiri ataupun bangsa
Indonesia.
Dari
sisi internal, saya yakin bahwa sebagian besar kampus di Indonesia mempunyai
wadah untuk mengembangkan kegiatan berpikir kritis. Banyak organisasi
kemahasiswaan yang dapat digunakan mahasiswa untuk mengembangkan soft
skill-nya, termasuk berpikir kritis. Dari sisi eksternal, banyak pula kegiatan
di luar kampus yang mewadahi kegiatan berpikir kritis seperti organisasi
kepemudaan, forum diskusi, atau perlombaan. Namun, kegiatan-kegiatan tersebut
harus disertai pembinaan yang baik sehingga timbal balik kepada mahasiswa
adalah hal-hal yang bermanfaat. Beberapa insiden
organisasi mahasiswa yang melakukan tindakan anarkistis menunjukkan mereka
tidak mendapatkan pembinaan yang baik. Akibatnya adalah terjerumusnya cara
berpikir mahasiswa yang sok kritis dan sok idealis, namun tidak bermanfaat sama
sekali. Malah, menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitar. Hal yang demikian
tentunya sangat disayangkan.
Apakah
mahasiswa cukup berpikir dengan baik dan benar saja? Tidak cukup. Dengan
pemikiran yang kritis, mahasiswa dituntut memberikan aksi nyata yang bermanfaat
bagi lingkungan sekitarnya dan kehidupan berbangsa. Aksi nyata adalah aksi yang
mempunyai visi dan misi yang jelas, dan muncul sebagai akibat hasil pemikiran
yang kritis. Contohnya adalah sebagai berikut. Seorang mahasiswa mempunyai
pemikiran bahwa kemiskinan dapat diberantas dengan meningkatkan kegiatan bisnis
yang berorientasi sosial. Pemikiran tersebut memang inovatif dan memberikan
solusi bagi kemiskinan di Indonesia. Namun, apabila mahasiswa tersebut hanya
memendam pemikiran itu dalam otaknya, apa yang telah dilakukannya sama saja
tidak berarti apa-apa. Aksi nyata yang dapat dilakukan mahasiswa tersebut
sangat beragam. Hal yang mudah adalah dengan menyosialisasikan pemikirannya,
baik melalui tulisan di media massa, proposal, maupun membentuk forum diskusi.
Hal yang lebih baik lagi adalah jika mahasiswa tersebut mampu mendirikan bisnis
yang berorientasi sosial seperti yang telah dikemukakannya, di samping
menyosialisasikan pemikirannya. Inilah contoh aksi nyata yang jelas membawa
perubahan untuk negri kita tercinta, Indonesia.
Di
Indonesia banyak pemuda, termasuk mahasiswa, yang berani melakukan perubahan
dan gebrakan baru serta berunjuk gigi dalam kompetisi skala global. Hal ini
tentu merupakan prestasi bagi generasi muda Indonesia yang patut dibanggakan.
Optimisme keberhasilan mahasiswa dalam membawa Indonesia ke taraf hidup yang
lebih baik adalah cita-cita luhur yang harus senantiasa diperjuangkan. Bentuk
perjuangan tersebut antara lain adalah dengan berpikir kritis dan melakukan
aksi nyata. Melalui tulisan ini saya mengajak diri saya sendiri sebagai
mahasiswa untuk terus berusaha menjadi lebih baik, salah satunya dengan
berpikir kritis dan melakukan aksi nyata dalam membangun negeri.
0 komentar:
Posting Komentar